Pria tersebut diamankan lantaran tengah mengadakan pesta seks 'gay' (pria pecinta sesama jenis, red) yang telah berlangsung di tengah pandemi Covid-19
Saat penggerebekan terjadi, puluhan pria pelaku pesta seks gay tersebut ketangkap basah sedang melakukan tindakan asusila tersebut.
Dari puluhan pria tersebut, dilansir Jakbarnews.com dari PMJNews, setidaknya ada sembilan pria yang menjadi tersangka sebagai penyelenggara pesta seks gay tersebut.
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus.
“Pasal yang disangkakan di sini adalah Pasal 296 KUHP dan/atau Pasal 33 juncto Pasal 7 di UU Nomor 44 Tahun 2008,” ujar Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu.
Dengan perbuatan mereka, kesembilan pria itu terancam hukuman 15 tahun penjara.
Lanjut Kombes Pol Yusri mengatakan, ancaman hukuman tersebut beragam.
“Ini ancamannya cukup beragam, di Pasal 36 ini 10 tahun penjara, kemudian di Pasal 33 juncto Pasal 7 Undang-Undang 4, ini ancamannya sekitar 15 tahun, kemudian Pasal 296 KUHP ancamannya 1 tahun penjara,” sambungnya.
Penangkapan tersebut berasal dari laporan masyarakat tentang adanya pesta seks gay di ruangan tersebut.
Adapun pesta dilakukan secara tertutup dan hanya dari kalangan tertentu yang bisa bergabung dengan pesta itu.
Masih dari keterangan Yusri, komunitas gay ini menggunakan aplikasi chatting dan memiliki grup di media sosial sebagai sarana komunikasi.
“Mereka punya grup WA. Mereka namakan grup mereka Hot Space. Di WA ada 150 orang. Komunitas ini mulai berdiri Februari 2018. Di Instagram juga ada sekitar 80 di dalam Instagramnya. Itu komunitasnya,” ujarnya menambahkan.
Yusri melanjutkan, modus yang dipakai untuk menutupi rencana pesta gay ini yaitu kumpul pemuda merayakan kemerdekaan. Komunitas ini sedikitnya sudah enam kali menggelar pesta yang mayoritas digelar di hotel.
(Red)
